
kekeringan
melanda kebasahan merantai awan dan menangis wajibku meluluh letih , hingga ku harus mengerti sebuah kasih sayang tak pernah di matikan oleh waktu bisakah ku merayu pada waktu.....ku sujudkan sebuah perasaan yang berwujud mati tanpa akhir.. yang kini kurasakan dalam akhir yang ku hapus dan berakhir TUHAN-ku sadarilah ku benci akan ketidakmampuanku yang hanya akan menyaksikan kekeringan ...ku melana dengan tarian kematian hingga kau menjemput dan sadar.... berapa saksi kuteriakkan hingga merasakan kekhusukan mengakhiri hati? bisakah teriakkanku menawarkan sebuah surga ? kebodohan dan ku pasrah semua harus berubah dan berakhir dengan senyuman .... kini ku takkan tahu arah tangan ku.. apakah bisa beralih dan mendiami sebuah pulau atakah sepi yang terlanda dalam batasan tanpa kata .. tanpa waktu... tanpa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar