debu yang berair...
kini membasahi setiap kewajaran setiap orang
dalam kepergian yang akan mencoba berpisah dalam jarak
Minggu, 15 Maret 2009
Jumat, 13 Maret 2009
kegusaran yang bertepi

kekeringan
melanda kebasahan merantai awan dan menangis wajibku meluluh letih , hingga ku harus mengerti sebuah kasih sayang tak pernah di matikan oleh waktu bisakah ku merayu pada waktu.....ku sujudkan sebuah perasaan yang berwujud mati tanpa akhir.. yang kini kurasakan dalam akhir yang ku hapus dan berakhir TUHAN-ku sadarilah ku benci akan ketidakmampuanku yang hanya akan menyaksikan kekeringan ...ku melana dengan tarian kematian hingga kau menjemput dan sadar.... berapa saksi kuteriakkan hingga merasakan kekhusukan mengakhiri hati? bisakah teriakkanku menawarkan sebuah surga ? kebodohan dan ku pasrah semua harus berubah dan berakhir dengan senyuman .... kini ku takkan tahu arah tangan ku.. apakah bisa beralih dan mendiami sebuah pulau atakah sepi yang terlanda dalam batasan tanpa kata .. tanpa waktu... tanpa..
Rabu, 11 Maret 2009
bisikan sang akhir

menyentuh cinta kini yang kurasakan dan menangis , mungkin ramalan yang bisa kuucapkan.. berdaya dan mencoba diri untuk setegar air hanyutan tanpa pasti yang kurasakan mengenang sekejap ku merayu pada bulan untuk hilang dan bercahaya indah dengan kekuatan matahari ... ku merenung dan mendalami sejarah do'a yang kian membuatku menangis jawaban yang semestinya kau haturkan indahkah menurutmu? letih dan berdayu - dayu kupahami ini semua dengan buta kutancapkan rata sepasir yang hancur dan kini ku menangis tanpa semestinya ku dapat air....
sepi kuadili dalam tenunan.. rajutan yang kini kutahu berubah..hingga ku tak sadar bahwa ini kekonyolan yang kubuat untuk menarik diriku dari ketidakberdayaan sang budak cinta... haruskah ku meringis hingga ku berubah badut kebodohan.. arti tanpa umpama aku tak mengerti dan mencoba yang harusnya bukan untuk di mengerti barapa panjang arti perasaan .. allahuallam...
sepi kuadili dalam tenunan.. rajutan yang kini kutahu berubah..hingga ku tak sadar bahwa ini kekonyolan yang kubuat untuk menarik diriku dari ketidakberdayaan sang budak cinta... haruskah ku meringis hingga ku berubah badut kebodohan.. arti tanpa umpama aku tak mengerti dan mencoba yang harusnya bukan untuk di mengerti barapa panjang arti perasaan .. allahuallam...
Langganan:
Postingan (Atom)